Banyak dari kita yang tidak tahu kalau Koesno Sosrodihardjo adalah nama lahir daripada bapak Proklamator Kemerdekaan Indonesia dan salah satu pendiri (the founding fathers)bangsa dan negara kita tercinta, Ir.Soekarno. anak dari Raden Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tersebut juga dikenal sebagai pencetus konsep Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara, pada sidang BPUPKI I (29 Mei s.d 1 Juni 1945). Dalam perjalanannya, Soekarno menuntut ilmu di Europeesche Lagere School (ELS) di Mojokerto, sebelum berlanjut ke Hoogere Burger School (HBS)....
Sejarah Singkat
Dr.(HC) Ir. Soekarno (ER, EYD: Sukarno,
nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6
Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun.
Ia adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode
1945–1966. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa
Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan
Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal
17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep
mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang
menamainya.
Nama lahir : Koesno Sosrodihardjo
Nama lengkap : Dr. Ir. Soekarno (bacaan: Sukarno)
Nama akrab : Bung Karno / Pak Karno
Agama : Islam
Tempat & Tgl lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Tempat & Tgl meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970
Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
Istri : - Oetari (1921–1923)
- Inggit Garnasih (1923–1943)
- Fatmawati (1943–1956)
- Hartini (1952–1970)
- Kartini Manoppo (1959–1968)
- Ratna Sari Dewi (1962–1970)
Nama lengkap : Dr. Ir. Soekarno (bacaan: Sukarno)
Nama akrab : Bung Karno / Pak Karno
Agama : Islam
Tempat & Tgl lahir : Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901
Tempat & Tgl meninggal : Jakarta, 21 Juni 1970
Ayah : Raden Soekemi Sosrodihardjo
Ibu : Ida Ayu Nyoman Rai
Istri : - Oetari (1921–1923)
- Inggit Garnasih (1923–1943)
- Fatmawati (1943–1956)
- Hartini (1952–1970)
- Kartini Manoppo (1959–1968)
- Ratna Sari Dewi (1962–1970)
- Haryati (1963–1966)
- Yurike Sanger (1964–1968)
- Heldy Djafar (1966–1969)
Anak : - Guntur Soekarnoputra
- Megawati Soekarnoputri
- Rachmawati Soekarnoputri
- Sukmawati Soekarnoputri
- Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati)
- Taufan Soekarnoputra
- Bayu Soekarnoputra (dari Hartini)
- Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo)
- Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dewi)
Profesi : Insinyur , Politikus
Kebangsaan : Indonesia
Zodiak : Gemini
- Yurike Sanger (1964–1968)
- Heldy Djafar (1966–1969)
Anak : - Guntur Soekarnoputra
- Megawati Soekarnoputri
- Rachmawati Soekarnoputri
- Sukmawati Soekarnoputri
- Guruh Soekarnoputra (dari Fatmawati)
- Taufan Soekarnoputra
- Bayu Soekarnoputra (dari Hartini)
- Totok Suryawan (dari Kartini Manoppo)
- Kartika Sari Dewi Soekarno (dari Ratna Sari Dewi)
Profesi : Insinyur , Politikus
Kebangsaan : Indonesia
Zodiak : Gemini
Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan
nama Koesno Sosrodihardjo oleh orangtuanya. Namun karena ia sering
sakit maka ketika berumur lima tahun namanya diubah menjadi Soekarno
oleh ayahnya. Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang
dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama "Karna" menjadi
"Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a"
berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su"
memiliki arti "baik".
Di kemudian hari ketika menjadi
presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno
karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda).
Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda
tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk
Soekarno adalah Bung Karno.
Masa Kecil dan Remaja Sang Proklamator Bangsa
Soekarno merupakan anak kedua dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida
Ayu Nyoman Rai. Pertemuan keduanya berawal dari pekerjaan sang ayah, Raden Soekemi yang merupakan
seorang guru di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali.
Ida Ayu Nyoman Rai merupakan keturunan bangsawan dari Bali yang beragama
Hindu, sedangkan Raden Soekemi sendiri beragama Islam. Mereka telah
memiliki seorang putri yang bernama Sukarmini sebelum Soekarno lahir.
Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di
Tulung Agung, Jawa Timur.
Ia
bersekolah pertama kali di Tulung Agung hingga akhirnya ia pindah ke
Mojokerto, mengikuti orangtuanya yang ditugaskan di kota tersebut. Di
Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School,
sekolah tempat ia bekerja. Kemudian pada Juni 1911 Soekarno
dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya
diterima di Hoogere Burger School (HBS). Pada tahun 1915, Soekarno
telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke
HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan
seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto.
Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu
dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin
Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Dharsono, Haji Agus
Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan
organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi
dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian ia ganti menjadi
Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918. Selain itu, Soekarno juga aktif
menulis di harian "Oetoesan Hindia" yang dipimpin oleh
Tjokroaminoto.
Tamat HBS
Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di
HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool Bandoeng, yang merupakan cikal-bakal Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan mengambil jurusan teknik sipil pada
tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan kuliah. Tetapi pada
tahun 1922, ia mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. Soekarno
dinyatakan lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926 dan pada
Dies Natalis ke-6 TH Bandung tanggal 3 Juli 1926, ia diwisuda bersama dengan
delapan belas insinyur lainnya. Prof. Jacob Clay, ketua
fakultas pada saat itu menyatakan "Terutama penting peristiwa
itu bagi kita karena ada di antaranya 3 orang insinyur orang Jawa".
Mereka adalah Soekarno, Anwari, dan Soetedjo.
Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut perjalanan kariri Ir.Soekarno dalam perpolitikan tanah air silahkan klik link dibawah ini
DudunNews
A Member of Greycats Media
No comments:
Post a Comment